Depression


Someone asked me about people having depression.


First of all, what is depression? 

"A depressive disorder is not a passing blue mood but rather persistent feelings of sadness and worthlessness and a lack of desire to engage in formerly pleasurable activities." (reference
Depression is something that you should not joke around. Just like physical illness (flu, cough and fever), it needs to be treated. It couldn't be cured by just saying, 'everything gonna be alright'. Definitely no.
The level of depression varies between people. Depending on the severity of the factors, individual's reaction during hard times, support systems, etc.

And there is no pure black and white on how to treat it. And the treatment needs to be handled with care.

Some people blaming others for depression. Some blaming themselves for not being religious enough which make them feel depressed. Especially when we know, Allah tells us in Quran,

"Those who have believed and whose hearts are assured by the remembrance of Allah. Unquestionably, by the remembrance of Allah hearts are assured." (Ar-Ra'd: 28)

So some people feel like they're not pious enough, not religious enough, not good enough for feeling depressed. I tell her, blaming ourselves or others really don't make any difference. Yes, we must acknowledge that during the time of struggle, our imaan may be at its lowest. We feel helpless. We cry our heart out but no one is there. And shaytaan even tell us as if Allah doesn't care. Naudzubillah.

What should we do is during the time, seek help from others. If you need to seek a therapist, please seek. That doesn't mean that you are not being dependent on Allah. Instead, it is an effort, a manifestation, a proof that you wanted a cure. A proof to Allah that you are seeking His help through His servants.

Just like physical illness, when you are ill, you seek doctors. Does it mean you don't trust Allah? No. You trust Him, that's why you seek doctors. You trust Him, that's why you know that things can be worked out. Because you know, it is an effort to get cure from your illness. But still, we believe, it's Allah who cures us, not doctors. Doctors and medications are just an effort to get cured.

So, it is same to depression.

I know, it is easy for me to say, seek a therapist, take medication. But, really, it is you who can help yourself. I can just list out options. I can hear you. Give you support when you need it. But, it's you who are going through the time of depression. It's you who wants the best for yourself. If you can't find mercy of others on you, at least, help yourself by being merciful to yourself. I know it's definitely not easy. It is hard. I know it is hard, really. But, living in depression is seriously exhausting, so please, pray to Allah and help yourself.

And to people out there (an advice to myself especially), depression is not a joke. Depression is not something someone uses to seek for attention. Please, be merciful in your words. Please, be merciful in your actions. You never know others' struggle. If you can't help, at least, don't hurt.

Be kind to others just like you want Allah to be kind to you. If you have nothing good to say, be silent. Remember, 'qolu salama' (say words of peace). Be merciful to others. Who knows, by being merciful, people see the mercy of Allah, the Most Merciful. Who knows, by being merciful, people get closer to Allah. And who knows, by being merciful, Allah grants us Jannah.
p/s: my heart ache every time I see people make fun of people who is severely depressed. I always wonder, where is our sense of humanity nowadays? then, I realize, I need to start from myself. I'm writing this to create an awareness. Hopefully, after this, we can make a difference.


Can the believer suffers from depression?

Borak-borak santai: Psychology


Lama juga tak menulis di blog. Hari ini rasa nak cerita sikit pasal psikologi.

Disclaimer: this is personal opinion. Everyone might have a different opinion.

credit: google image

First of all, the definition of psychology is the study of mind and behaviour. Well, there are a lot other definition of psychology but this is a general definition worldwide.


Studying psychology somehow really fun but tiring. Like seriously, sometimes my brain would be exhausted to study about humans. Pernah je rasa macam "kenapa la manusia ni pelik-pelik sangat =_="

Terms yang digunakan pun rasa macam banyaknya. Itu belum lagi masuk experiment dan baca jurnal. Lagi penat nak hadam. Seronok dapat tahu dari pelbagai perspektif tapi kadang tu belajar psikologi ni agak menakutkan.

Sebab apa menakutkan? Sebab kadang-kadang tu boleh sahaja kita (saya je mungkin?) terpengaruh dengan idea yang dibawa kalau hanya difikir dari sudut logik yang terbatas. Kita rasa macam baik dan boleh diaplikasikan tapi ternyata jauh menyimpang.  Ternyata baik pada pandangan kita belum tentu baik dari sudut syaraknya. Sebab itu memang kalau belajar psikologi, bagi saya, perlu sangat ada asas yang kuat dan support system yang saling mengingatkan. Kalau dalam usrah saya, murobbi selalu ingatkan untuk pandang baik itu dari kaca mata islam bukan kaca mata lain. Sebab kadang-kadang itu senang nak terpengaruh.

Contoh paling mudah, hak asasi manusia. LGBT misalnya. Jika sebelum ini diklasifikasikan sebagai sejenis penyakit mental tapi sekarang dah ditarik balik. Kini ianya normal dan diterima. Bila discuss dengan tutor, tutor cakap ianya ditarik sebab mengikut zaman. Dan orang pun argue yang LGBT bukannya bunuh orang atau cederakan orang pun. Dibuat atas dasar suka sama suka. It should be fine. Somehow, ada sahaja yang menganggap ianya tak salah. Kiranya, hormat pendapat orang lain dan just accept it. Sebetulnya, kita tak patut menyokong tapi pada masa yang sama tak melakukan diskriminasi kekerasan terhadap golongan LGBT kerana apa yang dibenci adalah perbuatannya, bukan orangnya. Apa yang perlu dibuat ialah, approach mereka dan ajak mereka kembali kepada fitrah (dan ini bukanlah mudah). Bukan justeru menyokong dan merasakan pebuatan tersebut bukan satu dosa yang besar. Banyak lagi contoh lain misalnya teori evolusi yang dibawa Darwin. Punyalah cari bukti-bukti yang mengatakan manusia dan primates lain berasal dari satu ancestor yang sama.

Pernah juga baca jurnal sampai pening. Sampai taktahu apa yang dibaca. Terlalu banyak debatnya dan "there is no right or wrong". Pernah la rasa, "aku ni ke yang lambat sangat atau memang jurnal dia memang mencabar?" Bila tanya orang lain, rupanya bukan saya seorang rasa macamtu. Lega sikit.

Satu hari, saya bercerita pada housemate tentang jurnal yang dibaca. Mengadu tak tahu dah nak masukkan evidence apa dalam essay sebab pening. Jurnal ini cakap A, yang lain cakap B, yang lain cakap C, akhirnya yang dimasukkan adalah ABC digoreng dalam satu essay. Lepas mengananalisa jurnal, housemate cakap, "patutlah ada je orang yang sampai sesat bila belajar psikologi"
Dan saya memang jadi takut. Tapi dia cakap lagi, "don't worry zura, we have Al-Quran"

Pagi ramadan tadi, borak dengan kak Huda tentang psikologi. Saya cerita yang belajar psikologi memang kena banyak tapis apa yang masuk dalam minda dan hati. Kakhuda pun cakap dia setuju. Belajar psikologi memang kena take a step back and filter. Memang kena go back to Quran and hadith. Memang kena pandang dari perspektif seorang muslim. Memang kena belajar dengan taqwa dan berhati-hati.
Sebagai contoh, kakhuda cerita sikit pasal subjek judgment and decision making. Kakhuda kata memang kena relate back to Allah and purpose of life. Dan memang teori pun kata bahawa kita takkan mampu nak buat keputusan berdasarkan diri kita sendiri sahaja. Akan sentiasa ada faktor-faktor luar yang mempengaruhi. Sebab itu dalam doa mathurat pun diajar;

"Wahai Tuhanku, jangan Engkau biarkan nasibku ditentukan oleh diriku sendiri walaupun dengan kadar sekelip mata atau kadar yang lebih pendek daripada itu."

Sebab pada akhirnya, kita takkan mampu tanpa Dia. Kita takmampu. Kita tak mampu untuk selalu membuat keputusan yang menguntungkan semua orang. Kita tak mampu nak buat keputusan dengan adil. Dan hanya pada Allah kita mengharapkan petunjuk agar keputusan yang dibuat mengandungi lebih banyak manfaat daripada mudharat dan lebih baik untuk dunia dan akhirat kita. Kerana kita taktahu tapi Dia Maha Tahu.

Kesimpulannya, belajar psikologi ini seronok bila kita kaitkan kembali dengan Deen yang syumul ini. Dan tidaklah semua psikologi Barat itu buruk belaka kerana banyak sahaja yang sesuai dengan syarak dan boleh diaplikasikan. Cuma perlulah untuk kita tapis dan cari juga support system untuk sama-sama ingatkan kita supaya lihat balik dari perspektif seorang muslim.

Pada akhirnya, kebaikan itu bukanlah pada pandangan kita, tapi pada pandangan Tuhan.

“Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka (Al Qur’an), tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.” (QS. Al Mu’minun : 71).

Sekian sahaja borak-borak santai tentang psikologi. Terima kasih kerana sudi baca sampai habis :D