Kisah 2 : Merancang

source: google

Saya melihat sahabat saya diam, lalu saya pun memulakan perbualan.

"Apa yang awak sedang fikir?"

"Saya teringat satu buku yang saya baca, 'Merancang Kematian'. Kita memang tak tahu bila dan di mana kita mati, tapi kita boleh merancang bagaimana kita ingin mati."

"Oh. Hmm."

"Saya ada bertanya dengan ummi saya, jika saya meninggal di tempat kita belajar nanti, adakah dia ingin membawa jenazah saya pulang ke Malaysia? Lalu, ummi saya kata tidak mengapa. Tanam sahaja di sana."

*terkejut* dalam hati bicara ( eh, biar benar ini? )

"Err, kenapa ye tak perlu bawa pulang ke Malaysia?"

" Sebab yang penting bukan jenazah itu tetapi perasaan dan doa yang tidak pernah putus "

No comments: